brahmanda sandie

brahmanda sandie

Rabu, 25 Maret 2015

Untukmu Yang Kunanti

Ku tulis untukmu
Mungkin saja kau rindu
Dengan semua syairku

Untukmu yang kunanti
Jangan pernah berhenti belajar
Bagaimana belajar menyapa hadirnya mentari
Bagaimana jingga menutup hari

Untukmu yang kunanti
Jangan menyerah pada kerasnya perasaan
Teruslah berkembang
Teruslah berjuang

Untukmu yang kunanti
Tempatmu takkan pernah terganti
Halusmu takkan ada yang samai

Untukmu yang kunanti
Tekadku telah bulat
Walaupun persiapan masih sangatlah mentah
Namun kesiapanku tak ku ragukan

Untukmu yang kunanti
Walau semuanya serba tak pasti
Satu hal yang dapat ku pastikan saat ini
Satu hal yang justru sering aku lakukan
Satu hal, aku tak ingin kecewakanmu lagi

Akan ku jaga senyum lebarmu
Memelukmu saat kau menangis
Menenangkanmu ketika kau merasa dunia melemahkanmu
Memegangmu dikala kau goncang
Menjadi pendorong ketika kau merasa dunia merendahkanmu
Menjadi pendampingmu, suka maupun duka
Mencintaimu dan menerimamu dengan semua kekuranganmu.

Kamis, 19 Maret 2015

Untukmu Calon Ayah Menantu, Dari Laki-laki yang Akan Mempersunting Putrimu.

Ayah, sebentar lagi anakmu akan bertambah satu, bukan karna ayah akan mengadopsi atau memungut dari panti asuhan. Melainkan sebentar lagi putrimu akan dipersunting seorang laki-laki.
Ayah baruku, aku memang tidak akan pernah bisa menyamaimu sebagai laki-laki, penerimaanmu padaku adalah anugerah yang tak terkira.
Ayah, aku akan sangat berterimakasih jika angkau sudi menerimaku sebagai anakmu yang baru, sebagai pendamping putrimu dan menjadi bagian dari kelurga besarmu. Aku berharap tanggapan yang hangat darimu untukku walaupun itu tak akan terpancar dihari kita akan bertemu. Aku tau ayah, menjadi dirimu tidak akan begitu saja menerima laki-laki yang datang untuk menemui putrimu. Aku hanyalah laki-laki biasa tanpa jas dan sepatu hitam mengkilat sepulang kerja atau mobil yang melindungi tubuhku dari sengat mentari, aku hanya bocah usang dengan kesungguhan menikahi putrimu. Sebisa mungkin aku akan menjadi layak untuk putrimu, bimbing aku ayah.
Aku akui ayah, aku belum sepertimu yang berjuang siang dan malam untuk memenuhi keluarga dan memenuhi keinginan anak-anakmu, tapi izinkanlah aku belajar darimu. Akupun tak setampan rupamu ketika angkau mempersunting ibu, tapi terimalah segala kekuranganku ayah. Aku juga tidak sefasih dirimu dalam melafalkan Al-qur’an, tapi sudikah engkau berbagi ilmu denganku. Ayah, gayaku pun tidak seperti laki-laki jaman sekarang, terkadang celana jeansku robek bajuku pun lusuh, tidak ada yang istimewa dari gaya ku ayah. Namun ayah, engkau tak usah khawatir tentang kadar cintaku untuk putrimu, aku mencintainya dari lipatan hatiku yang paling dalam. Aku berjanji padamu ayah, dengan segala kekurangan yang aku miliki aku akan membahagiakan putri kesayanganmu. Ayah, banyak yang ingin aku tiru dari dirimu. Aku ingin shaleh, bekerja keras, tangguh dan tanggung jawab seperti dirimu.
Ayah, mungkin tak lama lagi hari bahagiaku dan putrimu akan tiba. Kami akan saling mengucapkan janji sehidup semati. Kami akan saling berpegangan hingga kami tua. Aku akan menjadi teman hidupnya yang akan selalu setia mendampinginya, menemaninya melewati masa-masa suka maupun masa terendah dalam kehidupan. Aku akan mempertahankan senyum lebarnya karena aku tau itu tugasku setelah selama 2dekade menjadi tugasmu, aku akan membantunya menjadi wanita sempurna seperti ibu, aku juga akan membantu dia berdiri ketika dia terjatuh seperti telah engkau lakukan saat dia masih menjadi gadis kecilmu dan aku akan membimbingnya kearah yang benar sepeti yang telah ayah dan ibu lakukan ketika dia ragu untuk memilih. Ayah, aku berjanji akan selalu ada di sisinya dalam kesenangan maupun duka.
Ayah tidak perlu khawatir, saat nanti putrimu menjadi istriku, kami masih akan sering berkunjung menemuimu. Aku juga akan sering menelpon ayah hanya untuk sekedar melepas rasa khawatir atas putrimu atau sekedar bersenda gurau denganmu. Putrimu tidak akan kemana-mana dia akan selalu menjadi kesayanganmu sampai engkau tutup usia.
Ayah tak usah risau, jika aku akan menggantikan posisimu. Karena memang ada dua sisi di lipatan hati calon istriku. Untukku laki-laki yang akan mendampinginya dan ayah, yang telah membesarkannya hingga dia temukan aku sebagai suaminya.
Terima kasih ayah, engkau telah mendidik dan mengajarkan banyak hal pada calon istriku, tidak mudah bagimu melepaskannya untuk laki-laki sepertiku. Tapi percayalah ayah aku akan menjaganya, untukmu.



inspired by hipwee

Remember You

Layak dapatkan semua ini
Resiko yang telah terpikir matang
Untuk meninggalkanmu sejenak
Demi mengejar secerca mimpi
Berpikir dapat bahagiakanmu diakhir cerita
Dosa masa lalu yang mungkin terbayangkan
Buatmu beranjak, lari tinggalkan batang
Sadari kenyataan kau tak sendiri lagi
Hilangkah rasa?
Lupakah terhadap waktu?
Hanya cukup dijadikan kisah lalu
Kenyataan semua yang telah diperjuangkan
Tiada berbekas
Tanpa batas dan,
Tak terlintasi
Semua ini aku persembahkan padamu
Yang mungkin telah tinggalkan rasa itu
Setidaknya akupun tau
Akan sangat tinggalkan lara
Tancapkan luka
Ku mengingatmu kembali.

Selasa, 17 Maret 2015

Sosokmu

Kulihat lagi sosokmu
Yang selama ini temani dan warnai
Sosok yang dari kejauhan terlihat samar
Tas putih bertali
Dress yang baru kulihat terpakai

Hati ini takkan sedikitpun beranjak
Hanya sosokmu yang parah getarkan jiwa
Yang dalam tanamkan luka
Yang tulus berikan rasa

Takkan terganti
Begitulah kau bermakna
Keindahan yang takkan pernah sirna
Begitulah sosokmu
Teduhkan jiwa
Jatuhkan semua rasa
Tak terlihat, hanya untuk dirasakan
Tak tersentuh,
Hanya untuk tersimpan
Jauh dalam ingatan.

Senin, 16 Maret 2015

Padamu

Melihat sosok keindahan
Terpancar dalam dirimu yang kelam
Jangan sesali yang telah terjadi
Buka kembali selembar masa depan

Dibalik tragisnya
Dibalik rasa kecewa
Jangan biarkan lara basahi mata
Biarkan cinta mengalir alami kehati

Berlari, takkan buatmu menjauh
Menangis, takkan pernah sembuhkan luka

Dia akan hadir kembali
Dia mempunyai harapan walau telah dikecewakan
Datang dengan kepercayaan walau telah dikhianati
Berani dan yakin untuk membangun kembali
Padamu, cinta akan datang
Penuh harap dan yakin.

Sabtu, 14 Maret 2015

Sore Ini

ku lihat lagi sosok indah
menawan memikat mata
berjalan santai dan tertawa lepas
sebuah kreasi yang luar biasa dari sang pencipta
dibentuk tangan-tangan surgawi
sore ini matahari pun tak malu menyapanya
nikmatilah,
bahwa ini adalah sebuah anugerah
pahamilah,
semua ini bukan hanya untuk sekejap mata
sadarilah
ini semua tentang rasa yang pernah ada
yakinkan,
semua akan kembali kesedia kala
saat semuanya ada
saat duka dibungkus rapi dengan tawa
saat cinta tersaji indah
dengan segala kekurangannya.

Cinta Elegan

Berharap sebuah hubungan
Tanpa cela tanpa kecewa
Sejauh lapisan langit
Sedalam pekatnya samudera

Berharap sebuah suguhan cinta elegan
Ya, itulah
Tak mungkin
Berjalan bergandengan tangan
Tersenyum, tertawa karena canda
Ya, hanya sebuah manipulasi dan kamoplase
Dibalik getirnya sebuah hubungan

Terlalu berlebihan
Itulah cinta
Tak ada yang elegan

Selalu merasa kekurangan
Itulah rindu
Takkan pernah terpuaskan

Muntahkan egois 
Itulah cemburu
Tak pernah sadari atau mengerti
Menerima, cinta sesederhana itu
Elegan.

Ngambang

Kita memang tak pernah punya jawaban yang pasti
Setiap insan memiliki sudut pandang dan keyakinan
Akhirnya kita harus mengambil keputusan
Walaupun tak tau jawaban yang pasti
Atau kita akhiri?
Sebenarnya paksaan masih bisa ikatkan kita
Tapi setiap orang akan dikecewakan
Bukan karna tak mengerti
Tapi mereka hanya tidak tahu
Walau kita tak berharap mereka sadar kenyataan
Kita hanya tak ingin mereka kecewa
Mengharapkan jawaban darimu atau mengakhiri
Dua-duanya memang gak ada yang jelas buat kita.

Luapan Kasih

Suatu saat aku akan memutuskan
Untuk pergi meninggalkanmu
Tapi, malam ini
Tak sekejap mata pun aku memikirkan itu
Itulah kepastian
Pergi, menjauh dan....
Tidak, tidak untuk saat ini
Malam ini
Bahagia dan bersyukur
Kamu terlahir dan hadir
Diantara milyaran manusia
Tak lama untuk memutuskan
Untuk menjalin
Tapi sulitnya menjauh dan acuh
Demi selembar kertas, dan
Tinta keluar yang kelam
Menjadi luapan kasih dan rindu
Kasih yang bersih, dan
Rindu yang mendayu.

Minggu, 08 Maret 2015

Lamun

Duduk bersila diteras rumah
Melihat peristiwa bertahun yang lalu
Tanpa beban, Lepas dan tak terarah
Terpampang jelas!!

Bermain ditenda pikiran
Bergelut dengan imajinasi dan khayalan
Menerawang jauh dengan segala kewaspadaan
Tak seperti yang lalu, bertahun yang lalu
Tanpa beban, lepas dan tak terarah
Samar terlihat.

Senin, 02 Maret 2015

Secuil Pengantar

Huruf demi huruf tersusun teracak menjadi sebuah makna yang seringnya bias. Ini hanyalah luapan emosi yang getarkan otak dan gerakan tangan, jari menggenggam memijat pena yang muntahkan tinta makna. Blog tak bernyawa ini hanyalah rasa, nyatakan duka, puaskan hasrat, ungkapkan marah dan tuangkan kecewa. Ringkasan beberapa tahun menempa diri (2005-2015). Dalam lingkaran pertemanan yang luar biasa, percintaan yang banyak memberi pelajaran dan makna keluarga yang mulai memudar.

Secuil imajinasi didalam kepala lama makin terasa berontak, memaksa diri tak tau harus berbuat apa. Semoga dengan lahirnya halaman ini bisa menutup semua gejolak kepala yang penuh kata dan tanda tanya. Menempa diri dan petualangan terhebat dengan segala problemanya. Bukan rawa ataupun rimba, hanya mencoba bertarung dengan hutan masalah dan dalamnya rawa kehidupan. Mencari jalan selamatkan raga dan mencari cara bahagiakan jiwa. Apakah semua ledakan ini masih terlalu amis untuk disajikan atau masih sangat mentah untuk dinikmati.

Rasanya sah-sah saja luapkan rasa, ungkapkan amisnya, pahitnya dan manisnya dibalik mentahnya hidup. Tak sedikit bahwa ini adalah ungkapan ketidaksempurnaan, kekurangan atau bahkan kekurangajaran. 
Semua ini tertuang dan terpadatkan dengan segitiga kehidupan yang sama sisi, karena setiap hal mempunyai sudut pandang yang berbeda hanya tampak sama, Ya! tampak sama. Tidak bisa disalahkan dalam semua sirkus kata ini. Maaf, hanya tentang sudut pandang.

Pada akhirnya saya memilih membiarkan jari menari diatas kertas atau terkadang keyboard hanya untuk memuntahkan isi kepala. Saya persembahkan muntahanku ini untuk semua hal yang banyak memberiku pelajaran, makna dan arti hidup, yaitu segitiga kehidupanku. Teman, Cinta dan Keluarga.
(Bandung, 02 Maret 2015)
00:40am

Minggu, 01 Maret 2015

Berkarya Bukan Menghina


Acara di indonesia yang makin hari makin gak jelas dan gak berkualitas, sedikit mengusik kreativitas saya untuk sedikit menuangkan entah itu opini, kritik, saran atau judgement. Persaingan di bisnis entertainment yang mungkin sangat ketat, para kru yang sudah kehabisan ide kreatifnya atau memang para pelawak dan presenter sudah tidak tau bagaimana melawak. Seakan setiap acara yang ditayangkan terlalu dipaksakan, dari mulai pengambilan judul acara yang gak keren sampai ke lawakan yang sama sekali tidak berkualitas. Penonton dipaksa agar ketawa bukan karena pengisi acara pintar melawak atau menyajikan materi dengan lucu tetapi penonton dipaksakan tertawa karena para pengisi acara selalu menyelipkan masalah pribadi orang lain (sesama presenter) kedalam lawakannya. Kasarnya, jadi pelawak jaman sekarang gak usah pinter ngelawak, pinter-pinter aja nyari tau masalah pribadi orang yang bisa dibikin ketawa, terus jadiin materi deh.
Makin sini saya makin gak tau dimana logika orang-orang ini. Bisa-bisanya masalah keluarga, pribadi dan masalah yang kasat mata pun itu tidak boleh banyak orang tau, kok dengan santainya dijadikan lawakan, dijadikan bahan tertawaan. Saya perhatikan setiap hari acara-acara ini mengundang bintang tamu, biasanya yang memang sedang mempunyai masalah pribadi yang sedang santer di infotaiment. Entah dengan tujuan apa atau maksudnya seperti apa tetapi selalu berakhir dengan bully atau mengungkit-ungkit masalah diatas panggung. Tidak sedikit dari mereka yang benar-benar emosi bahkan sampai tidak mau melanjutkan acara. Sekali lagi, pelawak-pelawak bodoh jaman sekarang itu berdalih dengan “gitu aja marah, kita kan becanda” “masa pelawak marah digituin doang”.
Masalah bukan untuk dipublikasi apalagi dengan cara yang terlihat meremehkan bahkan menganggap itu bukan masalah. Mau itu pelawak, presenter, aktor/ris, dll mereka tetap manusia, mereka mempunyai batasan masing-masing yang tidak boleh orang lain lewati begitu saja sekalipun teman dekat atau bahkan pacar, istri/suami.
Untuk para pelaku dunia entertainment, jadilah kalian yang smart, kreatif, dan jadi panutan penonton. Kalian diidolakan karna kalian pantas diidolakan, bukan karna kalian kaya, populer atau jago ngomongin orang depan kamera, karena suatu saat kalian-kalian semua bakal kembali kedunia nyata yaitu masyarakat luas yang mempunyai aturan dan norma yang tidak bisa dibayar dengan setumpuk uang atau setenar popularitas tetapi dengan saling toleransi dan saling menghargai serta hormat.
Para penikmat seni atau para penonton, selektiflah dalam memilih acara dan idola, pintarlah dalam memilih tontonan, tidak selalu idola memberikan contoh positif mereka seringnya justru menunjukan yang tidak seharusnya diperlihatkan. Karena sudah mengidolakan, terkadang sulit sekali menjadi sosok yang netral, sekalipun itu salah tapi yang ngomong adalah idola kita ya anggap bener aja. Tapi sekalipun omongan itu bener tapi bukan idola malahan rival idola kita, ya tetep salah aja.
Hati-hati menjaga buah hati yang masih harus orang tua kontrol penuh. Acara-acara saat ini sudah semakin jahat dalam mensetting otak anak-anak. Tidak semuanya acara yang terbungkus lucu dalam balutan cover anak-anak adalah acara yang pantas untuk dilihat sibuah hati. Bahkan acara dengan koe SU (semua umur) tetap harus dalam pengawasan. Ya itulah, para pelaku seni yang tidak berkualitas dan tidak smart seringnya menampilkan hal yang vulgar untuk diketahui khalayak.

KITA BEBAS SAJA BERKARYA TAPI TIDAK DENGAN MENGHINA.