Ayah, sebentar lagi
anakmu akan bertambah satu, bukan karna ayah akan mengadopsi atau memungut dari
panti asuhan. Melainkan sebentar lagi putrimu akan dipersunting seorang
laki-laki.
Ayah baruku, aku
memang tidak akan pernah bisa menyamaimu sebagai laki-laki, penerimaanmu padaku
adalah anugerah yang tak terkira.
Ayah, aku akan sangat
berterimakasih jika angkau sudi menerimaku sebagai anakmu yang baru, sebagai
pendamping putrimu dan menjadi bagian dari kelurga besarmu. Aku berharap
tanggapan yang hangat darimu untukku walaupun itu tak akan terpancar dihari
kita akan bertemu. Aku tau ayah, menjadi dirimu tidak akan begitu saja menerima
laki-laki yang datang untuk menemui putrimu. Aku hanyalah laki-laki biasa tanpa
jas dan sepatu hitam mengkilat sepulang kerja atau mobil yang melindungi tubuhku dari sengat mentari, aku hanya bocah
usang dengan kesungguhan menikahi putrimu. Sebisa mungkin aku akan menjadi
layak untuk putrimu, bimbing aku ayah.
Aku akui ayah, aku belum
sepertimu yang berjuang siang dan malam untuk memenuhi keluarga dan memenuhi
keinginan anak-anakmu, tapi izinkanlah aku belajar darimu. Akupun tak setampan
rupamu ketika angkau mempersunting ibu, tapi terimalah segala kekuranganku
ayah. Aku juga tidak sefasih dirimu dalam melafalkan Al-qur’an, tapi sudikah
engkau berbagi ilmu denganku. Ayah, gayaku pun tidak seperti laki-laki jaman sekarang,
terkadang celana jeansku robek bajuku pun lusuh, tidak ada yang istimewa dari
gaya ku ayah. Namun ayah, engkau tak usah khawatir tentang kadar cintaku untuk
putrimu, aku mencintainya dari lipatan hatiku yang paling dalam. Aku berjanji
padamu ayah, dengan segala kekurangan yang aku miliki aku akan membahagiakan
putri kesayanganmu. Ayah, banyak yang ingin aku tiru dari dirimu. Aku ingin shaleh,
bekerja keras, tangguh dan tanggung jawab seperti dirimu.
Ayah, mungkin tak
lama lagi hari bahagiaku dan putrimu akan tiba. Kami akan saling mengucapkan
janji sehidup semati. Kami akan saling berpegangan hingga kami tua. Aku akan
menjadi teman hidupnya yang akan selalu setia mendampinginya, menemaninya
melewati masa-masa suka maupun masa terendah dalam kehidupan. Aku akan mempertahankan senyum lebarnya karena aku tau itu tugasku setelah selama 2dekade menjadi tugasmu, aku akan membantunya menjadi wanita sempurna seperti ibu, aku juga akan membantu dia berdiri ketika dia terjatuh seperti telah engkau lakukan saat dia masih menjadi gadis kecilmu dan aku akan membimbingnya kearah yang benar sepeti yang telah ayah dan ibu lakukan ketika dia ragu untuk memilih. Ayah, aku
berjanji akan selalu ada di sisinya dalam kesenangan maupun duka.
Ayah tidak perlu
khawatir, saat nanti putrimu menjadi istriku, kami masih akan sering berkunjung
menemuimu. Aku juga akan sering menelpon ayah hanya untuk sekedar melepas rasa
khawatir atas putrimu atau sekedar bersenda gurau denganmu. Putrimu tidak akan
kemana-mana dia akan selalu menjadi kesayanganmu sampai engkau tutup usia.
Ayah tak usah risau,
jika aku akan menggantikan posisimu. Karena memang ada dua sisi di lipatan hati
calon istriku. Untukku laki-laki yang akan mendampinginya dan ayah, yang telah
membesarkannya hingga dia temukan aku sebagai suaminya.
Terima kasih ayah,
engkau telah mendidik dan mengajarkan banyak hal pada calon istriku, tidak
mudah bagimu melepaskannya untuk laki-laki sepertiku. Tapi percayalah ayah aku
akan menjaganya, untukmu.
inspired by hipwee
Tidak ada komentar:
Posting Komentar