Bagaimana jika tidak pernah ada waktu
Tidak ada irama dan alasan
Bagaimana jika tidak ada cahaya
Benar dan salah, keduanya tidak ada
Bagaimana jika aku tidak seharusnya disini?
Dipaksa menerima bahwa aku tidak lagi diterima disana
Bahwa kita tidak pantas hidup berdampingan disana
Bagaimana jika kamu memang salah
Jika disana tidak ada nada dan suara
Seharusnya aku benar, tapi aku salah
dan aku merasa kamu memilikinya
Benarkah aku harus melompat kesisi yang lain?
Tapi, bagaimana aku tahu jika aku tidak pernah mencoba
Setiap langkah yang aku tempuh bisa saja menjadi kesalahan terbesar
Bisa membuatku jatuh dan terpuruk
Ketika, sudah tak pantas lagi disana
Terimalah jika aku tak lagi diterima
Percaya saja,
Cahaya itu ada dan akan datang
Setelah berakhirnya malam.
brahmanda sandie
Kamis, 21 April 2016
Sabtu, 16 April 2016
Tanpamu
Masih terasa walau mulai pudar
genggaman tanganmu
Teringat dalam lamunan suara tawamu
Raga ini merindumu, jiwa ini abu tanpamu
Tanpamu malamku tak berbintang
Tanpamu hidupku semu dan lesu
Seharusnya tak ada yang menyiksa sesakit ini
Terus menerus menahan kerinduan
Waktu seharusnya mengerti
Tak semestinya menyiksaku dalam ketiadaan
Baiknya, seberapapun jauhnya sosokmu
Hangatmu tetap menyentuhku
Di terbit dan tenggelamnya mentari
Baiknya, bagaimanapun kamu
Getar itu masih sangat kuat menerpa
Di pasang dan surutnya perasaanku
Tanpamu, tanpa sang waktu.
genggaman tanganmu
Teringat dalam lamunan suara tawamu
Raga ini merindumu, jiwa ini abu tanpamu
Tanpamu malamku tak berbintang
Tanpamu hidupku semu dan lesu
Seharusnya tak ada yang menyiksa sesakit ini
Terus menerus menahan kerinduan
Waktu seharusnya mengerti
Tak semestinya menyiksaku dalam ketiadaan
Baiknya, seberapapun jauhnya sosokmu
Hangatmu tetap menyentuhku
Di terbit dan tenggelamnya mentari
Baiknya, bagaimanapun kamu
Getar itu masih sangat kuat menerpa
Di pasang dan surutnya perasaanku
Tanpamu, tanpa sang waktu.
Langganan:
Postingan (Atom)