Aku telah gagal memahami
semua ini
Aku telah membuang
percuma harta yang paling berharga
Yaitu Waktu.
Tuhan, engkaulah yang
bersumpah demi waktu
Mengapa Engkau bersumpah
demi waktu?
Sampai saat ini aku
gagal memahami itu
Dunia yang selama ini
aku kenal, tidak benar-benar aku kenal
Padahal,
Aku mempunyai hati dan
pikiran untuk merasakan-Mu
Aku mempunyai mata dan
telinga untuk membuktikan keberadaan-Mu
Tapi aku gagal
memahami-Mu
Engkau mengatakan
kepadaku
Jika Engkau tidak akan
meninggalkanku
Tapi bagaimana? Aku tak
mengerti itu.
Sangat sulit dirasakan
Sangat sulit terlihat
Aku berpikir, bahwa
terlalu jauh
Jika Engkau berdiam diri
jauh dilangit ke-7,
Terlalu jauh untuk mengawasiku
Kau tidak perlu tempat
untuk berdiam diri
Tapi, jika memang Engkau
lebih dekat dari urat nadiku
Mengapa aku masih saja
bertingkah seperti tak ada unsur-Mu dalam diriku?
Meski aku melecehkan-Mu,
Aku percaya Kau tidak akan merasa terlecehkan
Kau tak perlu aku untuk
membela-Mu
Meski aku tidak
memuja-Mu,
Aku percaya tidak akan sedikitpun berpengaruh pada kebesaran-Mu
Memuja-Mu adalah
kebutuhanku, bermanfaat untukku, bukan untuk-Mu
Kaulah yang layak dipuja
dan diutamakan
Kaulah yang menggerakan
energi semestaku ini
Hingga bintang-bintang
berterbangan, matahari terik bersinar dan hingga jantungku dapat berdetak
Akankah aku paham, jika
Engkau adalah diriku?